Tersangka Pembunuhan Mirna ?

Wayan Mirna Salihin - Apa yang menjadi motif pembunuhan Mirna dan mengapa polisi kesulitan untuk menemukan siapa tersangka pembunuhan Mirna?. Polda metro jaya sudah mengumpulkan banyak barang bukti, termasuk keterangan 10 saksi di lokasi kejadian dan juga hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik. 

Selama ini banyak bukti-bukti yang disampaikan ke labfor, hasil pemeriksaan labfor jadi kunci ungkap kematian Mirna. Hasil labfor akan segera keluar yang akan berupa hasil bukti material hidup, dan bisa dilakukan analisa, untuk mengetahui ada peristiwa pidana dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun polisi masih kesulitan untuk menemukan siapa tersangka pembunuhan Mirna, meskipun polisi sudah merekontruksi kejadian di tempat. Berikut berbagai spekulasi terkait kasus Mirna:

source

1. Polisi Menangguhkan Spekulasi Yang Belum Pasti.

Seperti kemungkinan motif pembunuhan adalah karena cinta ataupun Mirna meninggal akibat mengkonsumsi obat kurus sebelum minum kopi, yang membuat jantung Mirna berdebar ketika bercampur kopi. Spekulasi tersebut masih ditampung oleh polisi atas keterkaitannya dengan kematian Wayan Mirna Salihin.

Kunci ungkap kematian Mirna sudah siap.

Meskipun polisi sudah mendapat hasil labfor yang menjelaskan penyebab kematian Mirna adalah akibat zat krosif yang menyebabkan lambung mengalami pendarahan, dan kerusakan organ dalam. Lantas apa yang membuat polisi masih merasa kesulitan dalam mengungkap siapa pembunuh Mirna sebenarnya, spekulasi dari keluarga Mirna dengan dugaan Jessica (Siska) patut dicurigai sebagai tersangka pembunuhan Mirna. 

Baca Juga: MENGENAL SOSOK CANTIK WAYAN MIRNA SALIHIN, SEBELUM MENINGGAL MINUM KOPI

2. Belum Ada Tersangka.

Penyelidikan dengan memanggil semua pihak yang dirasa terkait dengan masalah ini, dan semua pihak masih berstatus saksi. Polisi sudah mengumpulkan banyak barang bukti untuk mengungkap kasus ini.

Dugaan Dosen Psikolog Forensik PTIK, Reza Indragiri Amriel.

Wayan Mirna meninggal karena dibunuh. Pengantin muda ini meninggal hanya karena menyeruput kopi. Si pembunuh bukannlah orang awam karena memerlukan akses khusus untuk mendapatkan racun ini, ataupun semeja(satu lokasi) dengan korban, karena mengetahui efek dahsyat dari racun tersebut yang bereaksi sangat cepat bekerja dalam hitungan menit saja. Umumnya efek mematikan berlangsung cepat dan kecil peluang korban diselamatkan, "tentunya pelaku tak ingin berada di lokasi saat korban menderita lalu tewas"ujarnya. Untuk itu Reza meminta kepolisian dapat mengungkap dan melakukan investigasi sampai tuntas dalam kasus ini.

Namun jika tersangka sebenarnya berada di lokasi kejadian,mungkin saja pelaku tidak menduga secepat itu efek yang dihasilkan racun sianida, yang memungkinkan pelaku masih berada satu lokasi dengan korban. 

Baca Juga : PERKEMBANGAN KASUS MIRNA MASIH AKAN TERUS BERLANJUT

3. Tim Masih Bekerja Dan Semoga Cepat Membuahkan Hasil.

Polisi sudah mendapat hasil resmi labfor yang telah selesai menelaah barang bukti kematian Mirna berupa kopi. Dari hasil pengujian sampel kopi 1 dari 6 gelas positif mengandung zat korosif yang diduga sianida. Namun belum ditemukannya motif pembunuhan Mirna. Keterangan saksi masih berdasarkan fakta yang terjadi di TKP. Kesaksian 2 rekan Mirna belum juga berhasil ungkap penyebab kematian Mirna. Telah melalui prarekontruksi 60 adegan dan penggeledahan di rumah rekan Mirna. Namun polisi masih melakukan pemanggilan Jessica (Siska) sebagai saksi.

Kamera CCTV tidak dapat memberikan petunjuk detil saat kejadian dikarenakan tas milik Jessica yang ditaruh diatas meja dan terhalang oleh tanaman buatan yang membuat CCTV yang diharapkan, dapat memberikan ungkapan detik detik sebelum kejadian, tidak dapat menangkap pergerakan tangan dan kaki Jessica(Siska). Pembunuhan tergolong rapi, karena perihal keamanan ketat di Grand Indonesia.

Rasanya tidak sabar untuk mengetahui siapa tersangka dibalik kasus pembunuhan Mirna, dan apa motif sesungguhnya. Hayuuk kita update terus dan ikuti perkembangan kasus Mirna.


Baca Juga: 11 FAKTA DAN KRONOLOGIS KEMATIAN WAYAN MIRNA SALIHIN