Jessica Wongso - Faktanya Jessica wongso adalah teman Wayan Mirna Salihin saat kuliah di luar negri, sekaligus sebagai saksi kunci kematian Mirna. Setidaknya usaha polisi yang terbilang cukup lama kini membuahkan hasil, dengan penetapan Jessica sebagai tersangka. Sehingga argumen para ahli hanya sebagai bahan yang diteliti ulang bersama keterangan para saksi lainnya.
Meskipun Jessica Wongso sudah ditetapkan sebagai tersangka pada Jum'at pukul 23.00 WIB. Namun masih saja ada yang berkeyakinan bahwa Jessica bukanlah dalang pembunuh Mirna. Setidaknya ada tiga hal yang membuat Asep yakin Jessica Wongso bukan dalang pembunuh Mirna Salihin: pertama saat memberikan pernyataan Jessica selalu memberikan jawaban dengan konsisten, kedua penjelasan secara runtut yang disampaikan oleh Jessica, ketiga Jessica menjawab dengan spontan dan tanpa berpikir panjang. Tiga hal tersebut yang membuat Asep tidak yakin bahwa Jessica itu tega membubuhkan racun sianida ke minuman korban.
source |
Polda Metro Jaya sangat yakin dengan bukti-bukti yang dimiliki untuk menjerat Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka pembunuhan berencana, Wayan Mirna Salihin. Polda menegaskan tidak membutuhkan pengakuan Jessica apakah benar membunuh Mirna atau tidak, dengan menggunakan sianida dalam kopi yang diminum korban di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Jika terbukti Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna maka diduga pelaku memiliki penyakit kejiwaan (Psikopat), bagaimana tidak beribu upaya seakan sudah dilakukan Jessica mengelak segala fakta yang terjadi. Seakan tema yang pas dari judul artikel kali ini adalah 'Sedia Payung Sebelum Hujan', sedia alibi sebelum tertangkap.
Baca Juga: 11 Fakta Dan Kronologis Kematian Wayan Mirna Salihin
Polisi tetapkan Jessica tersangka pembunuh Mirna, inilah beberapa alibi Jessica secara berurutan yang terkuak:
Jika terbukti Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna maka diduga pelaku memiliki penyakit kejiwaan (Psikopat), bagaimana tidak beribu upaya seakan sudah dilakukan Jessica mengelak segala fakta yang terjadi. Seakan tema yang pas dari judul artikel kali ini adalah 'Sedia Payung Sebelum Hujan', sedia alibi sebelum tertangkap.
Baca Juga: 11 Fakta Dan Kronologis Kematian Wayan Mirna Salihin
Polisi tetapkan Jessica tersangka pembunuh Mirna, inilah beberapa alibi Jessica secara berurutan yang terkuak:
1. Tanggapan Aneh Jessica Saat Mirna kejang
source |
Jessica spontan menunjuk bahwa kopi yang diminum Mirna 'beracun', mungkin saja ia sadar, sesuatu (racun) dalam kopi itu sudah bereaksi. Tanggapan itu dinilai aneh oleh saksi di tempat kejadian, karena setidaknya saksi lain dan polisi berharap kematian Mirna bukanlah kasus pembunuhan, melainkan karena mungkin saja adanya riwayat sakit yang diderita Mirna seperti ayan dan semacamnya, sehingga membuat Mirna kejang-kejang.
Baca Juga: Mengenal Sosok Cantik Wayan Mirna Salihin, Sebelum Meninggal Minum Kopi
Baca Juga: Mengenal Sosok Cantik Wayan Mirna Salihin, Sebelum Meninggal Minum Kopi
2. Dibalik Sikap Tenang Jessica Wongso Saat Kejadian
Sikap tenang Jessica seakan menggambarkan kepuasan akan kematian Mirna. Bahkan seorang pelayan cafe harus meminta ijin Jessica saat akan menolong Mirna yang sudah mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.
Sementara Jessica hanya terdiam bahkan tidak berdiri dari posisi duduknya. Entah diam itu sebagai ekspresi terkejut Jessica atau apa yang ada difikirannya, hanya Tuhan dan Jessica yang tahu. Meski terbilang aneh Jessica sangat tenang seperti kejadian yang menimpa Mirna sudah terduga sebelumnya, disisi lain Hani sangat cemas, hingga menghubungi suami Mirna.
source |
3. Jessica Terlihat Sangat Antusias Saat Prarekontruksi
Jessica datang lebih awal saat prarekontruksi, untuk menunjukkan simpati publik? atau yang lain ? Entahlah, mungkin Jessica memang memiliki sisi baik, dan bersimpati atas kematian Mirna.
Jika ini hanya sebuah alibi siapa sangka, Jessica wongso yang memiliki raut wajah tenang dan sangat sopan, sedikit membuat publik bertanya-tanya akan bulu apa yang dikenakan Jessica, bulu domba kah ?.
Baca Juga: Perkembangan Kasus Mirna Masih Akan Terus Berlanjut
source |
Baca Juga: Perkembangan Kasus Mirna Masih Akan Terus Berlanjut
4. Jessica Mengaku Memberi Kejutan Dengan Mentraktir Mirna dan Hani
Saat pelayan cafe bersaksi mengenai kejanggalan Jessica saat memesan kopi untuk Hani dan Mirna yang datang 40 menit lebih awal, dan langsung membayar pesanannya.
Perlakuan Jessica dipandang tidak biasa oleh pelayan cafe, dikarenakan pada umumnya pengunjung cafe akan bersantai dan menghabiskan hidangan terlebih dahulu sebelum membayarnya. Jessica mengaku ingin memberi kejutan berupa traktiran kopi untuk Mirna dan Hani karena saat kuliah di luar negeri Mirna sering kali mentraktirnya makan.
source |
5.Awalnya Jessica Wongso Sempat Mengabaikan Panggilan Penyidik
Jessica bersedia diperiksa penyidik setelah menggandeng seorang pengacara, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Diketahui sebelumnya Jessica wongso datang 40 menit lebih awal, ia yang memesan dan membayar kopi maut yang disuguhkan untuk Mirna, ia adalah saksi kunci dari kasus ini.
Sebelumnya penyidik merasa ada yang berlebihan karena saat pemanggilan yang ditujukan untuk Jessica wongso, sempat diabaikannya, dan kemudian Jessica wongso bersedia diperiksa penyidik setelah menggandeng pengacara. Mengapa harus ada pengacara ??? inikan masih proses penyidikan, belum masuk ke proses penyelidikan. Karena polisi masih beranggapan Mirna memiliki riwayat sakit. Bukan meninggal karena diracun.
Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Mirna ?
source |
Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Mirna ?
6. Upaya Jessica Menghilangkan Barang Bukti
Jessica sempat memiliki celah saat masih menjadi saksi, yang bergerak bebas dalam rumahnya. Mungkin celah ini yang digunakan Jessica membuang barang bukti berupa celana jeans yang ia kenakan saat kejadian, meskipun Jessica sempat beralibi bahwa pembantunya yang menyarankan untuk membuang celana jeans dengan alasan robek.
Membuat polisi kesulitan menemukan celana tersebut, ditambah pengakuan Jessica yang mengkambing hitamkan pembantu yang meminta Jessica membuang celana robek tersebut. Namun polisi sudah mengantongi kesaksian dari pembantu yang berbalik, dari alibi Jessica. Pembantunya mengatakan jika Jessica yang memintanya untuk membuang celana bukan sebaliknya, yakan pembantu selalu menuruti kemauan majikan, bukannya majikan yang menuruti kemauan pembantu, setuju ?.
source |
7. Jessica Mengalihkan Pemberitaan Dengan Melapor ke Komnas HAM
Jessica mengalihkan kasus pembunuhan Mirna dengan perlakuan kasar yang dilakukan oleh tim penyidik. Sebelumnya, tim pengacara Jessica mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) lantaran keberatan dengan pemberitaan yang mengarahkan menjadi tersangka dan perlakuan kasar penyidik.
Dharmawan Salihin mengatakan tidak mempermasalahkan jika saksi kunci, Jessica melapor kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Baginya tidak ada masalah sedikitpun, penyelidikan akan terus berlanjut meski Jessica melapor ke komnas HAM. Ayah korban juga menegaskan bahwa bagaimanapun Jessica beralibi faktanya memang Jessica yang memesankan kopi untuk Mirna, sehingga tersangkanya hanya menunggu dari bukti-bukti lengkap Polisi. Mungkin ini upaya Jessica Wongso sebagai pengalihan kasus.
Baca Juga: 5 Kronologi Penetapan Jessica Wongso Sebagai Tersangka
source |
Baca Juga: 5 Kronologi Penetapan Jessica Wongso Sebagai Tersangka
8. Upaya Pengalihan Kasus, Tahap Lanjut
Jessica mengalihkan kasus pembunuhan Mirna dengan perlakuan kasar yang dilakukan oleh tim penyidik. Sebelumnya, tim pengacara Jessica mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) lantaran keberatan dengan pemberitaan yang mengarahkan menjadi tersangka dan perlakuan kasar penyidik.
Pihak Polda Metro Jaya juga meminta saksi kematian Wayan Mirna Salihin alias Mirna bernama Jessica Kumolo Wongso (27) untuk menyebutkan nama anggota kepolisian yang bertindak kasar. "Kalau ada (perlakuan kasar) laporkan. Dia tahu dari mana? Sebutkan nama, orang dan pangkatnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal. Iqbal mengatakan ada kemungkinan orang mengaku polisi namun jika benar oknum itu anggota kepolisian maka melanggar disiplin yang akan ditindak tegas.
Pihak Polda Metro Jaya juga meminta saksi kematian Wayan Mirna Salihin alias Mirna bernama Jessica Kumolo Wongso (27) untuk menyebutkan nama anggota kepolisian yang bertindak kasar. "Kalau ada (perlakuan kasar) laporkan. Dia tahu dari mana? Sebutkan nama, orang dan pangkatnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal. Iqbal mengatakan ada kemungkinan orang mengaku polisi namun jika benar oknum itu anggota kepolisian maka melanggar disiplin yang akan ditindak tegas.
Iqbal meragukan pengakuan pihak Jessica yang mendapatkan perlakuan kasar dari aparat kepolisian karena penyidik tidak pernah mengintervensi penanganan kasus. "Kita ini melakukan pembuktian bukan memaksa orang mengaku (tersangka)," ujar Iqbal. Iqbal mempersilakan kubu Jessica melaporkan keberatan terhadap penanganan kasus kematian rekannya Mirna, karena polisi akan menjawab secara subtansial terkait perkara tersebut.
9. Alibi Jessica, Mengaku Kepada Ayah Mirna Dirinya Tidak Mengkonsumsi Kopi Kerena Adanya Masalah Lambung, Maka Dari Itu Jessica Memesan Air Mineral.
Awalnya teman korban Jessica tiba lebih awal dibanding Mirna dan seorang rekan lainnya Hani di gerai tersebut pada pukul 16.09 WIB. Jessica memesan minuman Cocktail dan Fashioned Sazerac untuk Hani, sedangkan Mirna dipesankan Es Vietnam Kopi.
Selanjutnya, Mirna dan Hani datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB. Mirna menyeruput minuman Es Vietnam Kopi namun korban kejang-kejang setelah minum sekali sedot.
Korban sempat dibawa ke klinik di pusat perbelanjaan tersebut lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat.
Jessica berbohong kepada ayah Korban, bahwa ia hanya meminum air mineral
"Faktanya kan dia (Jessica wongso) yang memesankan kopi, sedangkan dia hanya meminum air mineral," katanya. Jessica berdalih memiliki penyakit lambung itu sebabnya ia tidak meminum kopi saat kejadian
Yang perlu digaris bawahi kali ini Jessica malah duduk santai dengan meminum segelas kopi saat proses penyelidikan, setelah ia ditetapkan sebagai tersangka Jum'at malam kemarin. Lalu apakah masalah lambungnya sudah sembuh dalam beberapa hari saja.
Baca Juga: Kesaksian Pelayan Cafe, Jessica Wongso Dalangnya
Baca Juga: Kesaksian Pelayan Cafe, Jessica Wongso Dalangnya
10. Upaya Jessica Wongso Melarikan Diri ke Luar Negri
Jessica yang masih berstatus saksi kala itu sempat akan pergi ke luar negri, apakah ini masuk dalam kategori upaya Jessica untuk melarikan diri?. Kapolda Metro Jaya juga paparkan 2 alasan saat Jessica ditetapkan sebagai tersangka pada Jum'at malam dan dilakukan penangkapan pada Sabtu pagi pukul 07.00 di hotel Neo kemarin.
Di KUHAP dimuat bahwa tersangka dapat ditahan dengan dua alasan. Pertama, karena kemungkinan tersangka akan melarikan diri, kedua, potensi tersangka menghilangkan barang bukti. Namun jika dua hal itu dianggap tidak dilakukan saksi tertuduh, maka penyidik menentukan si saksi tertuduh belum akan ditahan.
Tapi di undang-undang memberikan kewenangan subyektif kepada penyidik, kalau penyidik beranggapan, saksi melarikan diri ataupun ada potensi untuk menghilangkan barang bukti lagi, penyidik akan mengambil tindakan untuk saksi kunci akan ditahan sebagai tersangka. Ditjen imigrasi kemenkumham mencekal Jessica pergi ke luar negeri atas permintaan pihak kepolisian. Pencekalan tersebut berlaku selama 20 hari mulai tanggal 26 Januari 2016.
source |
11. Menginap di Hotel, Dengan Alasan Rumahnya Kerap di Datangi Wartawan
Kuasa hukum bantah Jessica akan melarikan diri, Jessica ditangkap saat menginap di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu. Polisi semula mendatangi rumah Jessica. Namun Jessica tak ada. Setelah melakukan pencarian, ternyata polisi menemukannya tengah menginap di hotel. Mengapa Jessica menginap di hotel?. Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso membantah bila kliennya itu berniat melarikan diri dengan memilih menginap di hotel.
Jesssica menginap di hotel lantaran rumahnya kerap didatangi wartawan. "Klien saya itu nginap di hotel karena kalau di rumah terus didatangi wartawan," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo. "Makanya dia menginap di hotel itupun didampingi orangtuanya." Yudi menambahkan, keluarga Jessica sebetulnya sudah meminta izin ketua RT di tempat tinggalnya sebelum menginap di hotel. Ketua RT komplek rumah Jessica sedikit keberatan dengan banyaknya media yang datang ke rumahnya. Dia pun meminta agar media ini diberi tempat khusus untuk wawancara, jadi Jessica memilih untuk menginap di hotel.
source |
12. Dibalik Sikap Santai Jessica
Setelah ditangkap di Hotel Neo Mangga Dua Square, Jessica Wongso Kumala diperiksa sebagai tersangka pagi ini. Dia terlihat santai, duduk menyilangkan kaki sambil memegang segelas kopi. Di meja penyidik, ada beberapa gelas air mineral. Namun ternyata Jessica lebih memilih meminum kopi. Padahal pengakuan sebelumnya Jessica berkata punya penyakit lambung sehingga tidak mau minum kopi. Jessica duduk menghadap penyidik. Dia mengenakan kaos berwarna hitam dan celana warna biru.
13. Dibalik senyuman Jessica Wongso
Senyuman Jessica, tersangka pembunuh Mirna selama di Polda, Jessica lebih banyak menunduk, tapi tetap menyunggingkan senyum, tidak seperti saat Jessica masih menjadi saksi Jessica masih sering tersenyum.
Pada proses penyidikan Jessica kerap kali tersenyum menghadapi awak media, pembawaan yang sangat santai dan ramah. Seakan dia tidak sadar publik telah menyudutkan Jessica sebagai tersangka, dengan kemungkinan besar bukti dan keterangan saksi yang didapat oleh polisi.
source |
14. Pengacara Jessica Tetap Bersikeras Kliennya Tak Racuni Mirna
Pengacara Jessica wongso, Andi Joesoef, membenarkan kliennya ditangkap polisi pada pukul 07.45 WIB di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara. Ia mengatakan, kliennya memang sudah beberapa hari tidur di hotel bersama orangtuanya. Kepada Yudi Wibowo, ketua tim pengacara Jessica wongso, Andi sempat menyarankan agar kliennya tetap tidur di rumah. Alasannya, ia khawatir kepindahan Jessica ke hotel justru dianggap sikap hendak melarikan diri dari kepolisian. "Dia kan masih sebagai saksi. Kalau dia keluar rumah, takutnya polisi mengira dia melarikan diri," kata Andi, Sabtu. Andi mempertanyakan penangkapan yang dilakukan polisi. Ia menuding polisi takut Jessica akan melarikan diri. Tim pengacara akan mendampingi Jessica dalam pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, tapi sebelumnya akan berkoordinasi secara internal. Ya iyalah sudah tugas pengacara melindungi klien dengan asumsi, atau bahkan dengan kesaksian yang sudah diolah.
Meskipun, pakar psikologi forensik juga tak percaya Jessica pembunuhnya, pakar sebut polisi pakai teori usang. Bahkan meski Polda Metro Jaya sudah menetapkan Jessica sebagai tersangka, tak membuat penilaiaan Reza berubah. Menurut Reza, dalam kasus kematian Mirna ini polisi menggunakan teori klasik yakni pelaku pasti ada di lokasi meninggalnya korban. Namun, sambung Reza sayangnya polisi mengesampingkan instrumen yang menjadi pemicu mengapa Mirna tewas, yakni karena sianida. Instrumen yang digunakan pelaku tersebut sengaja dipakai supaya si pelaku tidak ada di tempat kejadian saat Mirna tewas.
Analisis tersebut yang membuat Reza sampai saat ini begitu yakin mengapa wanita berkulit putih itu bukan pembunuh Mirna. "Dari situlah saya berpendapat di situ walaupun korban dan lokasi di situ, tapi pelaku gak ada di situ," tegas Reza.
Itulah beberapa alibi yang dipandang publik tentang tingkah laku Jessica wongso yang dinilai aneh. Lantas apakah polri akan kesulitan membuktikannya di pengadilan? hal itu relatif. Sebab, untuk membuktikan suatu pembunuhan diperlukan saksi selain barang bukti. Kalau ahli, hanya menganalisa saja berdasarkan ilmu pengetahuan yang diketahuinya. Yang paling penting itu adalah saksi yang melihat, mendengar dan merasakan sendiri. 20 saksi dan 6 ahli yang menjerat Jessica wongso sebagai tersangka, ketika nanti diperiksa sebagai tersangka, maka penyidik akan mengonfirmasi apakah masih sama dengan keterangan saat digarap sebagai saksi. "Atau akan ada keterangan lain. Sebagai saksi dia disumpah, dia tidak boleh bohong. Sebagai tersangka dia punya hak ingkar," kata Krishna.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon